Jumat, 19 Oktober 2012

OVJ - Profil Dan Biodata Lengkap Parto Patrio

OVJ - Biodata Parto Patrio
Parto Patrio.jpg
Eddy Soepono (lahir di Jakarta, 17 April 1961; umur 51 tahun) lebih dikenal sebagai Parto Patrio salah satu anggota grup trio lawak Patrio. Dalam lawakannya, Parto menggunakan logat Ngapak (Banyumasan), karena konon kabarnya, dia ada darah Cilacap.
Nama lahir: Eddy Soepono
Nama lain Parto Patrio
Lahir 17 April 1961 (umur 51)
 Indonesia
Pekerjaan pelawak, aktor, penyanyi, pemain sepak bola
Tahun aktif: 1994 - sekarang
Pasangan Ida Murwani
Dina Risty
Karier:

Bersama kedua rekan penyiar di Radio SK (Suara Kejayaan), Akri dan Eko, mereka mendirikan grup lawak Patrio tanggal 10 Oktober 1994. Patrio mencapai ketenaran nasional lewat acara Ngelaba di stasiun televisi TPI. Setelah nama mereka populer, masing-masing anggota sering mendapat pekerjaan untuk manggung sendiri-sendiri. Meski demikian, mereka tetap berkomitmen untuk Patrio. Selain sering muncul di acara dengan tema lawak, Parto juga pernah mendukung beberapa sinetron komedi, di antaranya sinetron Oke-Oke Bos. Tahun 2009, bermain di sitkom OKB dan Opera Van Java di Trans 7. Di Opera Van Java berperan sebagai dalang, kasus senjata apinya kadang dijadikan lawakan di OVJ dan dia sering diidentikan dengan Ariel Peterpan.

Kehidupan

Kasus

Bulan Agustus 2004, Parto terpaksa berurusan dengan polisi atas keterlibatan dalam penggunaan senjata api secara sembarangan. Peristiwa itu terjadi di sebuah cafe tempat acara ulang tahun anak rekannya, Eko Patrio. Saat hendak pulang, langkah Parto dan Dina, istri keduanya, ditahan para wartawan yang hendak meminta konfirmasi kabar bahwa Parto telah sebulan tidak mengunjungi istri pertamanya. Merasa jalannya dihalang-halangi, Parto marah dan menembakkan pistol ke atas. Kasus tersebut berlanjut dengan pelaporan sejumlah pekerja infotainment yang merasa terancam oleh Parto. Namun kasus ini akhirnya selesai dengan perdamaian. Pihak pelapor telah mencabut gugatannya dan telah ditandatanganinya nota kesepakatan antara pelapor dan Parto.




0 komentar:

Posting Komentar